Gambar Ilustrasi |
Amari (37 tahun) salah satu warga Dusun Pelayaran
mengatakan bahwa selama ini dirinya bersama dengan keluarga yang lain
menggunakan minyak tanah dalam menerangi rumah di malam hari.
“Sedangkan untuk menyalakan tv (televise,red) dan
alat-alat listrik lainnya, kami menggunakan bateray,” kata Amari, Jum’at
(1/11/2013).
Ada juga beberapa warga Dusun Pelayaran yang sudah
menggunakan listrik dirumahnya, namun mereka harus mengambil arus
listrik dari tetangga dusun yang jaraknya sekitar 1,5 kilometer.
“Ada sebagian yang sudah menggunakan listrik, tapi harus mengambil dari Tlocor dan Cocok yang jaraknya sangat jauh,” ucapnya.
Pengambilan aliran listrik dari warga tetangga
dusun itu tentu mengandung resiko yang cukup tinggi, karena dilakukan
oleh masyarakat awam yang tidak mempunyai keahlian dibidang kelistrikan.
Selain itu warga juga heran, kenapa 2 dusun yang ada di timur dan barat dari Dusun Pelayaran sudah teraliri jaringan listrik.
“Untuk itu kami berharap agar pemerintah peduli
dengan keberadaan kami. Kami juga ingin seperti warga Sidoarjo lainnya,
dimana dusunnya sudah teraliri listrik,” katanya.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Bahrul
Amig saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui kalau
masih ada 60 KK di Dusun Pelayaran yang belum teraliri listrik.
“Kami akan segera melakukan survey kesana, setelah
itu kami akan ambil langkah-langkah cepat untuk mengatasi krisis listrik
itu,” tuturnya.
Namun pihaknya belum bisa berjanji untuk bisa
memenuhi keinginan warga Dusun Pelayaran terkait pemasangan jaringan
listrik dalam waktu dekat.
“Kalau tahun 2014 kelihatannya tidak mungkin,
karena belum kami anggarkan. Kemungkinan besar pada tahun 2015, kami
baru bisa memenuhi keinginan warga Dusun Pelayaran,” terang mantan Camat
Krian itu. (imams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar