Laman

Senin, 04 November 2013

Sebanyak 60 KK Di Dusun Pelayaran Belum Teraliri Lisrik

Gambar Ilustrasi
JABON (beritasidoarjo.com) Sekitar 60 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Pelayaran, Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon selama ini hidup tanpa adanya aliran listrik untuk menerangi rumah dan alat-alat elektronik lainnya.
Amari (37 tahun) salah satu warga Dusun Pelayaran mengatakan bahwa selama ini dirinya bersama dengan keluarga yang lain menggunakan minyak tanah dalam menerangi rumah di malam hari.
“Sedangkan untuk menyalakan tv (televise,red) dan alat-alat listrik lainnya, kami menggunakan bateray,” kata Amari, Jum’at (1/11/2013).
Ada juga beberapa warga Dusun Pelayaran yang sudah menggunakan listrik dirumahnya, namun mereka harus mengambil arus listrik dari tetangga dusun yang jaraknya sekitar 1,5 kilometer.
“Ada sebagian yang sudah menggunakan listrik, tapi harus mengambil dari Tlocor dan Cocok yang jaraknya sangat jauh,” ucapnya.
Pengambilan aliran listrik dari warga tetangga dusun itu tentu mengandung resiko yang cukup tinggi, karena dilakukan oleh masyarakat awam yang tidak mempunyai keahlian dibidang kelistrikan.
Selain itu warga juga heran, kenapa 2 dusun yang ada di timur dan barat dari Dusun Pelayaran sudah teraliri jaringan listrik.
“Untuk itu kami berharap agar pemerintah peduli dengan keberadaan kami. Kami juga ingin seperti warga Sidoarjo lainnya, dimana dusunnya sudah teraliri listrik,” katanya.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Bahrul Amig saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui kalau masih ada 60 KK di Dusun Pelayaran yang belum teraliri listrik.
“Kami akan segera melakukan survey kesana, setelah itu kami akan ambil langkah-langkah cepat untuk mengatasi krisis listrik itu,” tuturnya.
Namun pihaknya belum bisa berjanji untuk bisa memenuhi keinginan warga Dusun Pelayaran terkait pemasangan jaringan listrik dalam waktu dekat.
“Kalau tahun 2014 kelihatannya tidak mungkin, karena belum kami anggarkan. Kemungkinan besar pada tahun 2015, kami baru bisa memenuhi keinginan warga Dusun Pelayaran,” terang mantan Camat Krian itu. (imams)

Kamis, 27 Juni 2013

Atasi Banjir Di Wilayah Jabon, Sungai Bangil Tag Akan Difungsikan Kembali

Jalan raya Desa Kupang yang terendam banjir
JABON, Hampir setiap musim hujan datang wilayah Kecamatan Jabon selalu terendam banjir, terutama di Desa Jemirahan, Balongtani, Kupang, Semambung dan Kedungpandan.
Seperti saat ini tiga desa yaitu, Desa Kupang, Semambung dan Kedungpandan sudah seminggu ini terendam banjir hingga setinggi mata kaki orang dewasa.
Sri, salah satu warga Desa Kupang mengatakan bahwa banjir di desanya terjadi hampir setiap tahun terjadi dan hal ini harus ada perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.
Seharusnya Pemkab Sidoarjo sudah bisa mengantisipasi permasalahan banjir yang terjadi hampir setiap tahun ini terjadi, katanya.
Sebab akibat banjir itu, setiap tahun areal pertanian warga tidak bisa ditanami dan menggenangi jalan raya Desa Kupang.
H. Saiful Ilah saat ditemui di Sun Hotel mengatakan bahwa permasalahan banjir di wilayah Kecamatan Jabon itu disebabkan oleh tidak berfungsinya sungai Bangil Tag yang berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan.
Kalau sungai Bangil Tag itu berfungsi sebagaimana mestinya, pasti permasalahan banjir sudah bisa diatasi, kata H. Saiful Ilah.
Untuk itu Pemkab Sidoarjo sudah melayangkan surat kepada Balai Besar Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Propinsi Jawa Timur (Jatim) untuk segera memfungsikan kembali sungai Bangil Tag yang berada disisi selatan Kecamatan Jabon itu.
Selain bisa menanggulangi banjir di wilayah Jabon, apabila sungai Bangil Tag difungsikan kembali bisa digunakan sebagai tempat wisata air.
Kalau nanti itu disetujui oleh Balai Besar, maka akan kami manfaatkan juga untuk wisata air disana, ucapnya.
Berfungsinya sungai Bangil Tag juga akan menguntungkan Kabupaten Pasuruan, karena bisa menanggulangi banjir di wilayah Kalianyar, Kecamatan Bangil.
Karena air kiriman dari wilayah Pandaan dan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan bisa langsung dibuang ke laut melalui sungai Bangil Tag. (imams)

Selasa, 07 Mei 2013

Dua Pekerja Gudang Serbuk Kayu Tewas Tersengat Listrik

Kedua korban meninggal di antara puing-puing sisa kebakaran
JABON (beritasidoarjo.com) Gudang serbuk kayu H.Abdul Fatah Kambali yang terbakar pada hari Jumat lalu menelan 2 korban jiwa akibat tersengat aliran listrik, Minggu (5/5/2013).
Pekerja yang tewas dilokasi kejadian diketahui bernama Suhadak (37 tahun) warga Desa Keboguyang, RT 21, RW 03, Kecamatan Jabon dan Sudono (45 tahun) warga Desa Patuguhan, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan.
Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB dimana kedua korban hendak membersihkan lokasi gudang serbuk kayu yang habis terbakar itu dan tanpa sengaja keduanya memegang kabel telanjang yang masih teraliri listrik.
Kontan saja keduanya terkapar tidak bernyawa setelah tersengat aliran listrik bertegangan tinggi tersebut.
Musliq (24 tahun) asal Desa Gesing Rowo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan yang tidak lain rekan korban adalah orang pertama yang mengetahui kejadian naas itu.
”Saya kira mereka bercanda, namun saat saya sentuh tubuh mereka ada aliran listrik yang membuat tubuh saya terpental, kemudian saya berteriak minta tolong,katanya.
Mendengar ada teriakan orang minta tolong, warga yang berada di sekitar lokasi langsung berhamburan ke lokasi kejadian dan segera menghubungi Kepolisian Sektor (Polsek) Jabon.
Kapolsek Jabon AKP Dwi Heri Sukiswanto melalui Kanit Reskrim Aiptu Isbahar Buamona, SH mengatakan bahwa kejadian itu masih dalam proses penyelidikan.
Namun pihak-pihak yang berhubungan dengan kejadian itu terus kami periksa untuk dimintai keterangannya,” ucapnya.
Adapun pihak-pihak yang dimaksud adalah H. Abdul Fatah Kambali selaku pemilik gudang, Musliq dan Khusnul Hudi selaku orang yang dipercaya oleh pemilik gudang. (imams/friends)